KMI Kampus Aceh Komentari Bantuan Kuota Internet IAIN Langsa

Laporan: Tim SA Center
(Foto: Direktur Eksekutif KMI Kampus Aceh)

MEULABOH - Kesatuan Mahasiswa Independen (KMI) Kampus Aceh mengomentari bantuan kuota internet sebesar 6 GB yang diberikan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa kepada mahasiswa, Rabu (13/05/2020).

Kepada wartawan, Direktur Eksekutif KMI Kampus Aceh, Sulthan Alfaraby, mengatakan bahwa hal ini merupakan sebuah langkah kongkrit dari Rektor IAIN Langsa yang patut diapresiasi dan juga sebaiknya diikuti oleh seluruh kampus di Aceh.

"Kalau kita melihat dari segi teknis pembagian kuota internet IAIN Langsa adalah 5 GB untuk kuota internet pemakaian bebas dan 1 GB untuk video konferensi, menurut kami ini patut kita apresiasi dan diikuti oleh kampus lain. Adanya pembagian begini, akan membuat pemakaian lebih teratur dan tentunya hemat", ujarnya.

Menurutnya, saat ini banyak sekali provider yang menyediakan data internet khusus video konferensi, hal ini seharusnya ditiru oleh kampus lainnya agar bekerjasama dengan provider. Apalagi, data internet khusus video konferensi lebih murah dan hemat.

"Banyak provider yang menyediakan kuota internet khusus video konferensi. Kami rasa semua kampus harus bekerjasama dengan mereka, karena lebih murah dan hemat ketimbang kuota internet reguler (bebas akses). Apalagi, dalam menghadapi kuliah online yang belum tentu kapan akan berakhir ini, tentunya membutuhkan pertemuan secara virtual agar materi yang disampaikan bisa lebih gampang dicerna oleh mahasiswa, ketimbang via chat. Sekali lagi, saya apresiasi terobosan dari Pak Rektor IAI Langsa", tutupnya.

Terakhir, beliau juga berharap untuk memikirkan keberlangsungan pembagian bantuan kuota internet untuk mahasiswa, dikarenakan durasi pembelajaran online di masa pandemi belum diketahui kapan akan berakhir.

"Kami selaku mahasiswa independen yang tersebar di seluruh Aceh, berharap penuh kepada stakeholder yang ada di ranah kampus untuk berembuk terkait masalah darurat ini. Tidak semua mahasiswa berpenghasilan, terkadang biaya hidup masih ditanggung orang tua. Untuk pembelian kuota internet apalagi. Sebaiknya kuota internet harus diberikan secara berkelanjutan, mengingat pandemi ini belum diketahui kapan akan berakhir. Ekonomi semuanya serba sulit, mahasiswa terjepit. Kalau bukan kepada pemangku jabatan mereka mengadu, lalu kepada siapa lagi?", harapnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini