Mahasiswa, Tidak pernah Gentar Dengan Uang Dan Tidak Layu Dengan Rayuan

Laporan: Tim SA Center
Mahasiswa, Tidak pernah Gentar Dengan Uang Dan Tidak Layu Dengan Rayuan
Oleh: Raja Alqusar
Instagram: @raja.Alqausar
(Journalist from Aceh Mattanews.co)

Saat dimana satu karya akan lebih hidup bila ditulis oleh orang yang menyaksikan peristiwa itu sendiri, atau orang yang berada dalam golongan kisah tersebut.

Dan karya tulis yang saya buat ini kepada semua mahasiswa indonesia yang sedang berjuang sebagai sang  demokrasi, walaupun ada sebagian orang mengangap ini merupakan tulisan fiksi dikarenakan tulisan ini mengetengahkan kehidupan mahasiswa.

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. 

Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu.

Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.


Golongan mahasiswa indonesia sungguh sangat menarik untuk dipelajari, pada era globalisasi kini peran mahasiswa dalam berbicara tentang Grand Indonesia kedepan dan dalam menanggapi dan mengawal isu – isu mengenai kondisi kampus,politik, ekonomi, teknologi dan lain – lain sangatlah sulit untuk dijumpai.

Pemikiran yang sering muncul pada setiap individu adalah apapun yang terjadi tentang itu tidak akan berpengaruh pada kelulusannya, percintaannya dan masa depan mahasiswa itu sendiri .

Tulisan ini berusaha menceritakan bahwa para mahasiswa sebenarnya memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan tanggung jawab sosial yang sangat besar, dan taruhannya pun demikian berat. 

Sebenarnya sebagian besar dari mahasiswa masih memiliki hati nurani, mereka tidak pernah gentar dengan uang, tidak pernah layu dengan rayuan. Mereka berusaha dengan gigih mempertahankan kebenaran, menegakkan keadilan dan demokrasi.


Tetapi kini sangat disayangkan banyak dari kawan mahasiswa yang disepelekan dan dilecehkan oleh oknum yang merasa diri mereka lebih hebat dari segalanya, 


"Baik itu dari kalangan pemerintah bahkan ada dari masyarakat itu sendiri yang padahal mereka adalah yang dibela mati matian untuk kesejahtraan mereka juga,tapi kabar luka itu yang mereka dapatkan dari pada mulut orang yang dibelanya. 

Mereka tidak pernah tau bahwa resiko menjadi seorang yang berjuang dalam demokrasi dalam membela rakyat dan kebenaran itu sangat lah berat dan penuh resiko. 


Demi mempertahankan kebenaran dan idealisme ini tak jarang untuk mereka mahasiswa harus mengalami nasib buruk, dianiaya bahkan dimasukan kedalam jeruji besi,tapi disini dan saat ini mereka masih berdiri tegak untuk membela kesejahteraan rakyat 


Seharusnya kita sebagai masyarakat harus bangga dan mendukung aksi mahasiswa dalam membela rakya. Meski kini mereka mahasiswa disebut-sebut telah melacur, jadi pelacur intelektual, itu tidak berarti Kita meruntuhkan rasa percaya dan cinta kita terhadap para mahasiswa. 


Banyak sebagian oknum orang  menganggap mahasiswa itu sebagai pelacur intelektual, Itupun mereka terima dengan lapang dada. Pahit memang rasanya, tapi orang bijak menyebutnya itu sebagai obat bermartabat.

Wahai mahasiswa kami disini masih cinta dengan kata dan pemikiran mu karena kami tau kalian memang bisa menari bagai ratu dunia dengan memainkan kata-kata nan indah, di atas panggung jalanan itu, untuk demi kepentingan rakyat mu


Dan kami juga masih bangga dengan  mu, karena kamu bisa menjadi pedang bermata dua, kami juga masih hormat dengan mu karena kamu dapat membawa perubahan dan peradaban bagi negeri kita tercinta ini itu karna mu wahai mahasiswa.


Kami juga tau kalian bisa menikam seperti Aktifis mengeritik politikus dan kalian bisa menjatuhkan lawan politik mu yang zalim terhadap rakyat,dan kalian juga bisa memainkan dan mengangkat kehormatannya ketika mereka mementingkan kepentingan rakyat mu. Bacalah, tulisan mirip puisi ini di era tahun politik ini kerap disalahkan. 


Sejarah pejuang mahasiswa seolah dilupakan begitu saja.Ber gigihlah berjuang wahai sang penjalan demokrasi tunjukan pada dunia bahwa kalian berguna untuk negari ini. 


Kehormatan mu wahai mahasiswa patut dikembalikan,buktikan kepada mereka para oknum yang mesepelekan, bahwa kalian lebih berjasa dari pada mereka.


Ingatkan kepada mereka bahwa kalian tak akan pernah menyerah dan terus menginspirasi para mahasiswa generasi berikutnya


ikutilah di dalam rangkaian gerbongnya.buktikan bahwa kalian Ikut menyaksikan keperihan anak dalam negeri ini, ikut mencatat kepongahan elite negeri dan menorehkan kata-kata di era digital agar publik tahu mahasiwa terus berjuang dan tak pernah padam.


mahasiswa harus ikut ambil bagian dalam dinamika masyarakat sekitarnya walaupun Hambatan, bungkaman, dikekang, kalian jangan pernah menyerah untuk kebenaran

Ceritalah pada generasi mu biar mereka sadar bahwa kebebasan yang diraihnya itu tidak datang dari langit. Kebebasan mahasiswa adalah hasil perjuangan. memang tidak dapat dibatasi tanpa kehilangan kebebasan. Kebebasan itu terjamin bagi orang-orang yang memiliki kebebasan.


Meski ada kekebasan, sejatinya akan bertindak secara bertanggung jawab dalam memajukan kesejahteraan dan pada waktu krisis, ia akan mencurahkan perhatiannya kepada kepentingan nasional.


Tapi, lagi-lagi, hati mereka sangat perih karena diantara mereka disebut telah menjadi pelacur intelektual.


Padahal, kawan mahasiswa telah ikut membantu menciptakan suasana lebih sejuk, mendorong, memfasilitasi berkembangnya gagasan-gagasan yang bersifat kreatif dan konstruktif.


Mahasiswa memang ditakdirkan selamanya bertarung dan berjuang demi tegaknya tradisi yang menghormati kebebasan manusia dan martabat manusia, tertib hukum, dan tegaknya demokrasi rakyat.

walaupun jasa kalian saat ini tidak diangap jangan lah putus asa wahai mahasiswa disudut ini masih banyak rakyat yang kalian bela medukung mu 
Terimakasih mahasiswa
Share:
Komentar

Berita Terkini