KPK dan KMI Kampus Aceh Prihatin dengan Rumah Warga di Aceh Barat

Laporan: Tim SA Center
MEULABOH - Para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Kopi (KPK) Aceh Barat bersama Kesatuan Mahasiswa Independen (KMI) Kampus Aceh dan didampingi oleh Polsek Meureubo bersilaturahmi dengan Nek Safawan yang sedang viral di media sosial dikarenakan tinggal di gubuk reot yang sangat memprihatinkan, Sabtu (23/05/2020).

Dalam kunjungannya, KPK Aceh Barat dan KMI merasa prihatin melihat kondisi Nek Safawan, yang dimana beliau membutuhkan uluran tangan dari semua pihak untuk membenahi tempat tinggalnya. Terlebih, beberapa waktu silam keluarganya juga sempat menggunakan lampu teplok pada malam hari dikarenakan ada masalah dengan kelistrikan di tempat tinggalnya.

"Kami bersilaturahmi kemari didampingi oleh pihak Polsek Meureubo, sebenarnya untuk melihat kondisi Nek Safawan dan tempat tinggalnya secara langsung. Miris, jika kita melihat kondisi kita, yang dimana Aceh sebagai daerah yang istimewa dan khusus serta mendapatkan dana berlimpah dari pusat, sampai saat ini masih saja masyarakatnya hidup dalam kesulitan", ujar Koordinator KPK Aceh Barat, Rahul Afila.

KPK Aceh Barat dan KMI juga sempat berdiskusi bersama Nek Safawan, dan menceritakan tentang kondisi beliau selama ini. Dalam akhir diskusi, KPK Aceh Barat menyerahkan bantuan solidaritas berupa sembako dan juga bantuan senilai Rp. 1.000.000 yang difasilitasi oleh Kesatuan Mahasiswa Independen (KMI) Kampus Aceh.

Dalam hal ini, pihak KMI Kampus Aceh diwakili oleh Sulthan Alfaraby yang ikut serta bersama KPK Aceh Barat, berharap kondisi perekonomian Nek Safawan bisa sedikit terbantu dengan datangnya generasi-generasi muda Aceh yang peduli dengan nasib rakyat. Apalagi, KMI selama ini juga kerap menggalang bantuan untuk berbagai masyarakat yang membutuhkan.

"Alhamdulillah, terima kasih saya ucapkan kepada KPK Aceh Barat dan Polsek Meureubo yang telah ikut berkontribusi bersama-sama dalam mendampingi. Kami mengumpulkan bantuan ini adalah demi Nek Safawan, yang dimana sebagian besar merupakan solidaritas dari anggota KMI dan juga para donatur. Kami harap, kondisi ekonomi Nek Safawan yang juga orang tua kita semua, bisa ikut terbantu. Kami generasi muda Aceh sangat sedih jika melihat rakyat kesusahan, apalagi yang memang layak untuk dibantu. Ya kita juga berharap kepada pemerintah untuk lebih memberikan perhatian, saya yakin masih banyak masyarakat yang hidupnya jauh dari kata layak", tutupnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini