Gairah Ring Road Antong-Lango Menuju Aceh Barat Hebat

Laporan: Tim SA Center
(Foto: Sulthan Alfaraby, Mahasiswa UIN Ar-Raniry)

OLEH Sulthan Alfaraby, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melaporkan dari Desa Lango, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.

Pante Ceureumen adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat. Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat, kecamatan ini mempunyai luas sebesar 487,55 Km² atau mempunyai luas sebesar 16,74% dari seluruh Kabupaten Aceh Barat. Kecamatan yang memiliki 25 desa ini juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Sungai Mas di sebelah utara, Kecamatan Panton Reu di sebelah barat, kecamatan Kaway XVI di sebelah selatan dan terakhir berbatasan juga dengan Kabupaten Nagan Raya di sebelah timur.

Secara umum, masyarakat di Pante Ceureumen berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, para petani di Kecamatan Pante Ceureumen banyak yang membudidayakan hasil pertanian seperti kelapa sawit, padi, karet, kakao dan hasil pertanian lainnya. Hasil-hasil alam inilah yang selama ini mempunyai dampak positif untuk menyokong perekonomian masyarakat. Meskipun kita juga tahu, bahwa tidak semua masyarakat Pante Ceureumen berprofesi sebagai petani yang hanya mengandalkan hasil alam tersebut, karena ada juga sebagian masyarakat yang mencoba menyambung hidupnya melalui perdagangan barang-barang pokok yang menjadi cara untuk meraup Rupiah dalam kehidupan sehari-sehari.

Melihat dari kacamata geografi, keberadaan Pante Ceureumen kerap menjadi sasaran banjir, seperti kejadian pada hari Minggu (12/04/2020) malam silam. Akibat dari hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat, membuat sejumlah desa di Pante Ceureumen mengalami banjir serta akses jalan pun menjadi terendam air. Akses sarana transportasi seperti jalan yang terendam air, tentunya akan menghambat segala sektor kebutuhan daerah tersebut yang akan berdampak negatif bagi daerah ini ke depan. Tentunya, jika ini tidak segera dicarikan solusi kongkritnya maka akan menjadi the next disasters atau 'bencana selanjutnya'.

Berbicara persoalan sarana transportasi, sepertinya tak kalah menarik jika dibandingkan dengan kehidupan masyarakat yang notabene bertahan hidup melalui hasil pertanian, perkebunan serta perdagangan. Dari segi sarana transportasi, beberapa kecamatan di Aceh Barat tentunya sangat membutuhkan percepatan akses fasilitas publik, semisal pembangunan jalan yang akan sangat memudahkan roda perekonomian terus berputar. Tentunya, hal ini harus dibarengi dengan perbaikan-perbaikan sarana transportasi yang sudah ada sebelumnya dengan solusi-solusi yang bisa segera direalisasikan untuk jangka panjang.

Kabar baiknya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat diketahui sudah melanjutkan untuk menyelesaikan pembukaan Ring Road baru yang dijanjikan akan segera selesai tahun 2020 ini dan akan menghubungkan Desa Antong, Kecamatan Panton Reu dengan Desa Lango, Kecamatan Pante Ceureumen. Saya menilai, hal ini merupakan cara yang solutif dan juga berguna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan dibukanya jalan baru ini, maka tentunya juga akan memudahkan percepatan akses terhadap sarana transportasi yang lebih memadai ke depannya dan juga semoga jalur yang baru dibuka ini bisa terawat dan tidak cepat rusak di usia mudanya. Untuk sekedar informasi, bahwa pembangunan jalan Antong-Lango ini adalah tahap merealisasikan kegiatan tahun 2018-2019 yang dulunya merupakan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Komando Distrik Militer (Kodim) 0105/Aceh Barat.

Pembangunan jalan Antong-Lango itu juga dikabarkan akan direalisasikan sepanjang 14,5 kilometer. Saya berharap, dengan segera direalisasikan jalur baru tersebut, semoga akan mempermudah lintas ekonomi di Kabupaten Aceh Barat dan juga di luar Kabupaten Aceh Barat. Jalur baru yang multifungsional ini juga akan meningkatkan semangat baru bagi masyarakat di Aceh Barat dan unsur pimpinan daerah dalam bersinergi menggerakkan roda perekonomian serta sosial yang lebih bergairah ke depannya, sehingga akan menjadikan Kabupaten Aceh Barat yang lebih hebat maupun bermartabat. Apalagi, penting untuk diketahui bahwa banyak mahasiswa Aceh Barat yang tentunya berharap dengan percepatan pembangunan jalur tersebut demi melancarkan kegiatan perkuliahan yang kini dilakukan secara daring, seperti penelitian atau survey lapangan di desa-desa yang akan memakan waktu lebih efisien karena jarak tempuh sudah lebih optimal.
Share:
Komentar

Berita Terkini