(Foto: Simbolis Peluncuran Karya oleh Pemuda Cinta Aceh)
(Foto: Agenda Berdoa bersama Peringati Hari Perdamaian Aceh ke-15)
Kabarnya, dengan selesainya karya-karya opini tersebut, Alfaraby berniat untuk meluncurkan sebuah buku. Hal ini bertujuan untuk merangkum semua karya-karya opini tersebut menjadi satu.
"Kita juga Insya Allah berniat untuk meluncurkan sebuah buku nantinya. Soal judul, itu masih rahasia kita. Tapi yang pasti, ini merupakan niat saya untuk mengumpulkan berbagai opini menjadi satu, yaitu dalam bentuk buku", tambahnya.
Alfaraby berharap, karya-karya opini ini akan terus konsisten dibuat dengan tujuan untuk menyebarkan pemikiran positif kepada masyarakat Aceh melalui sebuah karya tulis.
"Saya harap ini akan terus kita lanjutkan dengan konsisten dan dengan tujuan untuk menyebarkan pemikiran positif anak muda kepada masyarakat Aceh dalam bentuk sebuah karya-karya tulis", ujarnya.
Terakhir, PCA juga mengapresiasi kepada Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) Banda Aceh Hafrizal dan juga Komunitas NMAX Bandung yang ikut berhadir pada saat kegiatan berlangsung.
"Kita dari PCA juga mengapresiasi kepada IPELMABAR Banda Aceh yang diwakili oleh Pak Hafrizal serta Pak Ucup yang juga dari Komunitas NMAX Bandung yang ikut bersilaturahmi. Oleh karena itu, dengan adanya silaturahmi dan dukungan dari semua pihak, semoga bisa memberikan warna baru dan perubahan positif dari generasi muda Aceh untuk Indonesia", tutupnya.
SABANG - Dewan Pimpinan Pemuda Cinta Aceh (PCA) mengadakan kegiatan "Peluncuran Karya dan Berdoa Bersama untuk 15 Tahun Kemerdekaan Aceh" di Tugu Kilometer 0 Sabang Provinsi Aceh, Minggu (16/08/2020).
Kegiatan seremonial ini adalah sebagai bentuk rasa syukur Ketua Umum PCA Sulthan Alfaraby terkait selesainya 20 karya tulis opini dalam rentang tahun 2019-2020.
"Alhamdulillah, hari ini kita telah melakukan kegiatan bersama sebagai bentuk rasa syukur atas terciptanya opini terakhir yang ke-20 dengan judul '5 Tahun Perjalanan Tanpa Arah' sekaligus memperingati serta berdoa untuk Hari Perdamaian Aceh yang ke-15. Untuk opini ke-20 yang kita luncurkan, menceritakan tentang perjalanan kehidupan saya dan juga kami mengajak kepada generasi muda Aceh untuk optimisme dalam berjuang", ujarnya.
Kegiatan seremonial ini adalah sebagai bentuk rasa syukur Ketua Umum PCA Sulthan Alfaraby terkait selesainya 20 karya tulis opini dalam rentang tahun 2019-2020.
"Alhamdulillah, hari ini kita telah melakukan kegiatan bersama sebagai bentuk rasa syukur atas terciptanya opini terakhir yang ke-20 dengan judul '5 Tahun Perjalanan Tanpa Arah' sekaligus memperingati serta berdoa untuk Hari Perdamaian Aceh yang ke-15. Untuk opini ke-20 yang kita luncurkan, menceritakan tentang perjalanan kehidupan saya dan juga kami mengajak kepada generasi muda Aceh untuk optimisme dalam berjuang", ujarnya.
Kabarnya, dengan selesainya karya-karya opini tersebut, Alfaraby berniat untuk meluncurkan sebuah buku. Hal ini bertujuan untuk merangkum semua karya-karya opini tersebut menjadi satu.
"Kita juga Insya Allah berniat untuk meluncurkan sebuah buku nantinya. Soal judul, itu masih rahasia kita. Tapi yang pasti, ini merupakan niat saya untuk mengumpulkan berbagai opini menjadi satu, yaitu dalam bentuk buku", tambahnya.
Alfaraby berharap, karya-karya opini ini akan terus konsisten dibuat dengan tujuan untuk menyebarkan pemikiran positif kepada masyarakat Aceh melalui sebuah karya tulis.
"Saya harap ini akan terus kita lanjutkan dengan konsisten dan dengan tujuan untuk menyebarkan pemikiran positif anak muda kepada masyarakat Aceh dalam bentuk sebuah karya-karya tulis", ujarnya.
Terakhir, PCA juga mengapresiasi kepada Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) Banda Aceh Hafrizal dan juga Komunitas NMAX Bandung yang ikut berhadir pada saat kegiatan berlangsung.
"Kita dari PCA juga mengapresiasi kepada IPELMABAR Banda Aceh yang diwakili oleh Pak Hafrizal serta Pak Ucup yang juga dari Komunitas NMAX Bandung yang ikut bersilaturahmi. Oleh karena itu, dengan adanya silaturahmi dan dukungan dari semua pihak, semoga bisa memberikan warna baru dan perubahan positif dari generasi muda Aceh untuk Indonesia", tutupnya.
