BANDA ACEH - Terlihat spanduk bertuliskan "Wisata Kebun Melon" di jalan Lamteh Ujung Pancu Banda Aceh yang merupakan jalan masuk ke lokasi tersebut. Di lokasi tersebut, banyak terlihat banyak melon yang sudah siap dipanen maupun yang belum dipanen.
Salah satu pengunjung Wisata Kebun Melon Agus Ismansyah pada Selasa (01/12/2020) mengatakan bahwa Wisata Kebun Melon berbasis hidroponik merupakan terobosan yang harus didukung oleh semua pihak, yang dimana banyak sekali manfaat yang didapatkan dari usaha kreatif ini.
"Wisata Kebun Melon ini berbasis hidroponik yang merupakan sebuah terobosan yang tidak butuh banyak lahan/tanah sebagai media tanamnya karena memanfaatkan pipa-pipa yang didesain sedemikian rupa agar melon bisa tumbuh. Dalam hal ini sangat kita harapkan agar didukung oleh semua pihak, karena banyak sekali manfaat dari usaha kreatif ini. Hal ini juga sesuai harapan Pak Syarifuddin selaku petani melon di sini", ujarnya.
Selanjutnya, Agus Ismansyah menjelaskan bahwa Wisata Kebun Melon juga memiliki 5 hektar lahan yang sedang panen bertahap dengan harga jual yang cukup terjangkau, yakni Rp 10000 hingga Rp 12000 per kilogram.
"Wisata Kebun Melon juga memiliki 5 hektar lahan yang sedang panen bertahap dengan harga jual yang cukup terjangkau, sekitar Rp 10000 hingga Rp 12000 rupiah per kilogram. Ini merupakan salah satu bentuk niat untuk memperkuat gizi masyakarat alam konsumsi buah di masa pandemi dan menciptakan lapangan kerja di bidang pertanian. Khusus masyarakat kalangan menengah ke bawah, ini sangat cocok karena dengan harga relatif murah dan bisa memetik sendiri di kebun", tambahnya.
Agus juga menyatakan, bahwa pada umumnya buah melon lebih sering di konsumsi oleh masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas. Namun, beda halnya dengan di Wisata Kebun Melon tersebut.
"Masyarakat kalangan menengah kebawah juga bisa ikut merasakannya. Ini salah satu strategi memperkuat gizi masyarakat di masa pandemi. Bagi masyarakat yang ini membeli buah melon atau memesan buah bisa langsung ke kebun beralamat di Kampung Lamteh dan berada di jalan Lamteh atau lebih tepatnya di tempat rekreasi Ujung Pancu Kota Banda Aceh", tutup Agus Ismansyah yang sudah beberapa kali berkunjung.
