Kadisdik Aceh Sidak dan Periksa Ruang Kerja Kepsek Hingga Kamar Toilet Guru dan Siswa, Ini Temuannya

Laporan: Azhar author photo


Liputan23 | BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Drs Alhudri, MM melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lima sekolah di Kabupaten Bireuen, Jumat (12/2/2021) sejak pagi hingga sore.

Kadisdik berkunjung ke sekolah tersebut tanpa diberi tahu terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan dewan guru.

Dalam kunjungannya ke Bireuen, Kadisdik Aceh turut didampingi Kabid Pembinaan SMK, Azizah, MPd, Plt Kabid Pembinaan GTK, Muksalmina, MSi, Kepala UPTD Balai Tekkomdik, Teuku Fariyal, MM.

Kadisdik memantau lima sekolah yang ada di Kabupaten Bireuen, yakni SMAN 1 Samalanga, SMAN 2 Samalanga, SMAN 1 Simpang Mamplam, SMKN 1 Simpang Mamplam, dan SMAN 1 Pandrah.

Pertama, di SMAN 1 Samalanga, Kadisdik melihat langsung satu per satu ruangan, mulai ruang kerja kepala sekolah, ruang guru, ruang belajar, kamar mandi (toilet) guru dan siswa.

Di sana Alhudri menemukan beberapa kaca jendela, meja, dan kursi sudah rusak.

"Perlu kerja keras kepala sekolah dan guru untuk membuat sekolah ini menjadi tempat yang nyaman untuk belajar," ujar Kadisdik.

Hampir setiap sudut ruangan tak luput dari pantauan Alhudri. Betapa tidak, ini merupakan sidak pertamanya pascapresentasi buku kepala sekolah.

Seolah tak mau mendapat laporan asal bapak senang (ABS), Alhudri terjun ke lapangan untuk memeriksa sekolah satu per satu.

Kedua, Kadisdik Aceh menuju SMAN 2 Samalanga. Di sana ia memantau ruang guru, perpustakaan, ruang kelas, dan wastafel.

Alhudri terkejut saat melihat banyak buku yang berserakan dan tidak pada tempatnya.

"Kenapa bisa begini Pak?" tanya Kadisdik bernada kecewa. "Sekolah kami baru dilanda banjir Pak," sahut pesuruh sekolah.

Alhudri menyarankan agar kepala sekolah, guru, dan siswa dapat menjaga lingkungan sekolah agar bersih, rapi, estetis, dan indah (Bereh).

Dia pun tampak kecewa dengan sekolah yang satu ini karena masih jauh dari harapan.

Ketiga, Kadisdik melanjutkan sidaknya ke SMAN 1 Simpang Mamplam. Setiap ruangan diperiksanya secara merata.

Seolah mengobati kekecewaannya terhadap sekolah sebelumnya, dia memuji kinerja kepala di sekolah ini.

"Selamat kepada Bapak Kepsek yang telah benar-benar menjaga sekolah ini dengan baik," ucapnya.

Lalu secara spontan kepsek tersebut langsung menyalami dan memeluk Kadisdik Aceh.

Dia senang kinerja baiknya mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Disdik Aceh.
"Alhamdulillah," katanya penuh haru.

Pujian itu patut diberikan, karena lingkungan sekolah tersebut sangat bersih dan rapi. Hal itu membuktikan keseriusan dari warga sekolah dalam merawatnya.

Keempat, Kadisdik menuju SMKN 1 Simpang Mamplam. Di sana ruangan sekolah berada dalam keadaan bagus. Namun, masih perlu dijaga kebersihannya.

Masih ditemukan sampah yang berserakan sehingga tidak indah dipandang mata.
"SMK harus melahirkan lulusan yang bisa bekerja di dunia usaha dan dunia industri," sebutnya.

SMK ini memiliki lahan hampir 7 hektare dan sebagiannya telah ditanami palawija. Namun, masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan dengan optimal.

"Lahan yang luas ini tolong dimanfaatkan untuk praktik siswa dengan baik," pesan Alhudri.

Meski sudah tampak bagus dari depan, tetapi kepala sekolah dimintanya untuk terus berbenah agar membuat lingkungan sekolah nyaman dan bersih.

Kelima, menjelang Magrib, Kadisdik mengakhiri kunjungannya di SMAN 1 Pandrah. Dia memeriksa setiap sudut ruangan yang ada di sana.

Meski dalam keadaan gelap, namun tak mematahkan semangatnya untuk melihat satu per satu sudut ruangan.

"Sesuai arahan Pak Gubernur Aceh dan Pak Sekda untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Aceh harus ada terobosan. Ini merupakan salah satu cara dengan mengevaluasi langsung ke sekolah-sekolah," ujarnya.

Alhudri berharap, dengan melaksanakan delapan standar nasional pendidikan tersebut, diharapkan bisa terjadi peningkatan mutu pendidikan di Aceh.

Sehingga akan banyak siswa-siswi yang lulus ke perguruan tinggi terkemuka dan bekerja di dunia usaha dan dunia industri.

Pemerintah Aceh, menurutnya, bertekad untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan.

Program Standar Nasional Pendidikan menjadi dasar bagi pemerintah untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan.

Hal itu dinyatakan Kadisdik Aceh saat melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan delapan Standar Nasional Pendidikan telah berjalan dengan baik di sejumlah SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Bireuen, Jumat (12/2/2021).(**) 

Share:
Komentar

Berita Terkini