Pembangunan Proyek Irigasi Sigulai Simeulue Ditarget Selesai Tahun 2022.

Laporan: REDAKSI author photo
Liputan23 | SINABANG - Kabupaten Simeulue diharapkan akan mampu memproduksi sendiri padi untuk kebutuhan masyarakat itu sehingga tidak perlu lagi memasok beras dari luar pulau itu.

Harapan itu sesuai dengan target pembangunan Bendung Daerah Irigasi Sigulai yang ditargetkan segera rampung tahun 2022 mendatang, Minggu (28/3/2021).

Pembangunan bendung irigasi dengan nilai kontrak Rp.174,2 Milyar itu dilaksanakan oleh PT. Perapen Prima Mandiri.

Dengan rampungnya irigasi tersebut diharapkan mampu mengairi sekitar 1.983 Hektar areal persawahan yang selama ini masih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya. Areal persawahan yang akan dialiri irigasi tersebut meliputi 8 desa yaitu Desa Sigulai, Desa Babul Makmur, Desa Lamamek, Desa Batu Ragi, Desa Malasen, Desa Miteum, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sembilan di Kecamatan Simeulue Barat.

Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, saat meninjau pembangunan Daerah Irigasi Sigulai, menyebutkan pembangunan irigasi ini termasuk 1 unit bendung, saluran primer dan sekunder sepanjang 30,5 Km beserta bangunan pelengkapnya.

Dengan terbangunnya Daerah Irigasi Sigulai ini, lanjut Ade, diharapkan panen padi masyarakat bisa mencapai 3.370 Ha / Tahun.

“Dengan asumsi produksi 6-8 Ton per hektar, maka produksi padi diharapkan dapat mencapai 23.600 Ton per tahun atau setara Rp. 94,4 Milyar (asumsi harga padi Rp 4.000 / Kg), ”ujar Ade.

Jika target tersebut terwujud, kata Ade, kebutuhan beras untuk Simeulue akan tercukupi hingga 90 persen sehingga tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar pulau.

Peninjauan proyek pembangunan irigasi itu dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi serta didampingi Bupati Simeulue Erli Hasim, Ketua DPRK Simeulue Irwan Suharmi, Inspektur Aceh Zukifli, Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya, Kepala Dinas PUPR Aceh Mawardi dan sejumlah pejabat Pemkab Simeulue.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi dalam penjelasannya di lokasi pembangunan irigasi, pembangunan tersebut merupakan bagian dari program infrastruktur Pemerintah Aceh dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai dengan RPJM Pemerintah Aceh, pada akhir pada akhir RPJM diharapkan proporsi kondisi irigasi Aceh dalam kondisi baik mencapai 83,77%.

Dalam pelaksanaan proyek itu, lanjut Mawardi, Gubernur Aceh memerintahkan pihaknya untuk terus melakukan pemantauan sebagi upaya memastikan kelancaran pembangunan.

“Kita juga sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah untuk segala bentuk apapun yang bisa kita koordinasikan bersama,” ujar Mawardi.

Mawardi juga menjelaskan, dengan terbangunnya bendung irigasi itu diharapkan akan mampu menghasilkan beras untuk konsumsi masyarakat Simeulue yang mencapai 95 ribu jiwa.

“Kita berharap konsumsi perkapita yang dibutuhkan disini dapat terlayani oleh potensi daerah kita sendiri disini,” ujarnya.

Selain itu, Mawardi juga menyebutkan, berbagai pembangunan yang dilakukan di kabupaten diharapkan dapat dirasakan manfaatnya untuk pembangunan daerah itu.

“Beberapa waktu lalu Pak Gubernur telah menyerahkan Kapal Aceh Hebat untuk Simeulue, kemudian pembangunan dan peningkatan ruas jalan Sinabang-Sibigo dan ruas jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, kemudian juga pembangunan irigasi. Insya Allah masyarakat Simeulue akan lebih sejahtera ke depan, ”ujar Mawardi, (**/Rm)
Share:
Komentar

Berita Terkini