Hal tersebut diutarakan Anggota DPR Fraksi PKS Nasir Djamil melalui siaran pers, Senin (26/4).

” Pembentukan tim ini penting agar negara tidak hanya mengucapkan belasungkawa dan mengusulkan kenaikan pangkat satu tingkat kepada mereka yang gugur, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab negara kepada rakyat Indonesia ” jelasnya.

Menurut Anggota DPR Komisi II tersebut, Sebab berbagai informasi yang bernada spekulasi kini bermunculan di media sosial. 

Informasi ini tentu sangat menganggu pikiran keluarga korban dan rakyat indonesia,Apalagi disebut-sebut bahwa ada sabotase dari negara tertentu terhadap kapal selama nanggala 402 karena alasan tersebut berpengaruh.

” Tim pencari fakta tersebut diharapkan bisa mencari dan menemukan kebenaran soal apakah memang kapal selam itu sudah tidak laik lagi untuk diopersionalkan mengingat usianya yang sudah 40 tahun ” ungkapnya.

Sebagaimana kita ketahui, Indonesia berduka, 53 anggota TNI AL meninggal dunia bersamaan tenggelamnya kapal Selam KRI Nanggala-402. TNI AL meyakini, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia.

” Kalau Presiden benar-benar berduka mari kita hormati 53 prajurit TNI AL terbaik bangsa itu dengan mencari dan menemukan jawaban apa penyebab tenggelammya kapal selam nanggala 402 ” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, analisis awal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam. Ia mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.

” Sebagai makhluk Tuhan kita harus menerima kenyataan ini, Tapi sebagai anggota parlemen, saya berkewajiban mengingatkan dan mendesak pemerintah segera membentuk tim pencari fakta independen agar negeri ini benar-benar berdaulat di lautnya sendiri “. Tutup Nasir.