Kabarnya Lost Contac, Terdeteksi Kapal Ferry Bontoharu Disekitar Pulau Selayar

Laporan: Azhar author photo

Liputan23 | Sulsel - Jumat malam 2-4-2021, Sempat dikabarkan mengalami lost contac dalam perjalanan pelayaran dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi-Selatan, kapal ferry KMP. Bontoharu yang bertolak dari Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba, pada sekira  pukul 09.30  wita diinformasikan sempat terseret arus gelombang ke Pulau Kabaena.

Namun informasi tersebut kemudian dimentahkan oleh manager operasional PT. ASDP ( Indonesian Ferry ) Kabupaten Selayar, Aulia menyebutkan, dari hasil koordinasi dengan salah seorang anak buah kapal KMP. Kormomolin via saluran radio pada sekira pukul 16.30, KMP. Bontoharu  yang semula berposisi di sebelah timur perairan Pulau Selayar, tepatnya, di belakang Pulau Tarupa, Kecamatan Takabonerate, kemudian berhasil memutar haluan dan kembali mengarah menuju Pelabuhan Pamatata.

Kapal yang diperkirakan mengangkut sekitar dua ratus orang penumpang dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba tersebut, berhasil memutar haluan usai terombang-ambing selama kurang lebih tujuh jam perjalanan laut, dari Pelabuhan Bira, Bulukumba.

Hal tersebut diaminkan oleh Andi Eka Putera Rindam, salah seorang pengurus Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia yang membenarkan adanya komunikasi antara abk KMP. Bontoharu dengan anggota ORARI Kabupaten Bantaeng dan menyebut kapal diperkirakan akan bersandar di Pelabuhan Pamatata pada sekira pukul 23. 30 Wita.

Terkait perkembangan informasi dimaksud, Kepala Pos SAR Selayar, Febriyanto memutuskan untuk membangi dua, tim sar gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Tagana Dinsos Selayar, BPBD, TNI-AL, Personil Kepolisian, Dishub, Personil Terminal Bonea, PT. ASDP dan Petugas Pelabuhan Pamatata.

Sebahagian tim diarahkan untuk stand by di Pelabuhan Pattumbukang, Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, dan sisanya diarahkan ke Pelabuhan Pamatata.

Pembagian tim ini kata dia, dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi dan jalur koordinasi agar informasi tidak simpang siur, ungkapnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini