Polda Aceh Gelar Apel Kebangsaan Keutuhan NKRI

Laporan: Azhar author photo
Apel Kebangsaan di lapangan Mapolda Aceh, di pimpin langsung oleh Wakapolda Aceh Brigjen Pol. Drs. Raden Purwadi, S.H, mewakili Kapolda Aceh, dan Kapoksahli Kodam IM Brigjen TNI Bambang Indrayanto mewakili Pangdam IM, Jum'at (30/4/21)

Liputan23.Com | Banda Aceh-Dalam menjaga keutuhan NKRI, Polda Aceh melaksanakan program prioritas 100 hari kerja Kapolri, yakni menggelar Apel Kebangsaan di lapangan Mapolda Aceh, di pimpin langsung oleh Wakapolda Aceh Brigjen Pol. Drs. Raden Purwadi, S.H, mewakili Kapolda Aceh, dan Kapoksahli Kodam IM Brigjen TNI Bambang Indrayanto mewakili Pangdam IM, Jum’at (30/4/21)

Dalam pelaksanaan apel tersebut, hadir Gubernur Aceh, diwakili Ketua DPRA, mewakili Kajati Aceh, Danlanud SIM, Kajendam IM, para Pejabat Utama Polda Aceh, dan sejumlah Pejabat lainnya.

Sementara itu, hadir ratusan peserta apel terdiri dari personel Polda Aceh, TNI, Pemuda Pancasila, perwakilan mahasiswa dan ormas lainnya.

Apel tersebut diawali dengan laporan komandan apel, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penghormatan pasukan, pembacaan teks Pancasila oleh pimpinan apel diikuti peserta apel

Selanjutnya Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M. Phil, oleh Wakapolda Aceh, dalam pembacaan amanat tertulisnya, Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. Wahyu Widada, M. Phil, oleh Wakapolda Aceh, meminta untuk menundukan kepala sejenak dan berdo’a bagi rekan-rekan yang telah gugur sebagai putra-putra terbaik bangsa, baik gugur dalam pelaksanaan tugas sebagai awak kapal selam Nanggala 402 serta gugur dalam operasi pemberantasan KKB di Papua, sembari berdo’a menurut kepercayaan masing-masing.

Selain itu, Wakapolda juga menyampaikan terkait pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, termasuk tanah air.

“Saat ini, seluruh negara berlomba-lomba dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara,” ucap Wakapolda.

Wakapolda juga menyampaikan dampak pandemi Covid-19 yang saat ini telah membawa perubahan secara signifikan kedalam seluruh aspek kehidupan.

“Situasi darurat kesehatan yang pada akhirnya berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi menjadi suatu ancaman keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat yang harus ditangani bersama-sama dengan seksama,” sebut Wakapolda.

Wakapolda juga menambahkan, bahwa persoalan intoleransi dewasa ini masih menjadi ancaman bagi keutuhan nusa dan bangsa.

“Aksi tindak pidana terorisme kerap terjadi di berbagai daerah di Indonesia, melalui kelompok jaringan dan menjadikan bagian eksistensi dari para pelaku demi memecah belah kesatuan bangsa,” paparnya.

Menurut Wakapolda, dengan munculnya aksi kelompok kriminal bersenjata di wilayah Papua dan Papua Barat, saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat Indonesia.

Untuk itu, kata Wakapolda, Apel kebangsaan yang diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran bertujuan untuk memupuk rasa soliditas dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan serta kecintaan terhadap bumi pertiwi Indonesia.

“Apel kebangsaan ini merupakan komitmen untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” terang Wakapolda.

Wakapolda menyebutkan, meskipun bangsa Indonesia memiliki keberagaman dengan perbedaan suku, budaya, bahasa, agama dan adat istiadat, namun di tengah perbedaan itu tetap bersatu padu dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

“Momentum Apel kebangsaan ini diharapkan dapat memperkokoh semangat kebersamaan persatuan dan kesatuan bagi seluruh pihak dan lapisan masyarakat Aceh agar terhindar dari paham intoleran yang dapat memecah belah bangsa serta menguatkan rasa kebersamaan dan mengingatkan seluruh anak bangsa tentang kebhinekaan, bergotong royong dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, dan menjaga segenap tumpah darah Indonesia dari perpecahan, perselisihan dan hal-hal yang dapat melukai Pancasila dan semangat kebhinekaan,” sebut Wakapolda, dalam amanat tertulis Kapolda.

Ia menambahkan bahwa semua kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita-cita para pendahulu.

Terakhir, usai pembacaan amanat Kapolda, Apel itu dilanjutkan dengan
pembacaan ikrar kebangsaan oleh pimpinan apel, diikuti peserta apel setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “gebyar-gebyar”.

Kemudian, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Bagimu Negeri”.

Dalam apel kebangsaan itu semua peserta apel termasuk para pejabat memegang bendera merah putih dan memakai pita merah putih di kepala, dan diakhiri dengan pembacaan do’a.() 

Share:
Komentar

Berita Terkini