Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau kepada 80 peserta yang hadir untuk membagikan ilmu yang didapat kepada teman-teman dan warga sekitar di lingkungan masing-masing. Karena dengan cara itu, kegiatan ini akan berhasil dan bermanfaat untuk kelangsungan setelah menikah.
“Seyogianya sebelum menikah anak-anak muda di Kota Malang menjalani pembekalan dulu terkait pernikahan. Harapannya tentu saja saat menikah mereka sudah benar-benar siap,” jelas Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, semakin banyak anak-anak muda di Kota Malang mendapatkan pendidikan terkait pernikahan. Maka akan memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk menghadapi setelah berkeluarga nanti. Termasuk juga pendidikan terkait hak-hak istri, kewajiban istri, hak dan kewajiban suami secara literatif. Hal ini tentu akan menambah wawasan para peserta sebelum mereka memasuki jenjang pernikahan.
“Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini. Semoga ke depan lebih banyak lagi yang bisa dilakukan Kota Malang untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak muda terkait membangun keluarga sakinah,” sambung Sutiaji.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Malang, Drs. R. Achmad Mabrur mengatakan, kegiatan ini diadakan karena menyimak dari data pernikahan tahun 2019 dan 2020. Di mana tahun 2019 sebanyak 5.935 pernikahan dan tahun 2020 sebanyak 5.487 pernikahan di Kota Malang.
“Dari perkawinan sebanyak itu masih sedikit yang sempat menjalani pendidikan pranikah. Karena itu kegiatan ini merupakan ikhtiar Bagian Kesra untuk melakukan edukasi,” terang Achmad Mabrur.
Kegiatan ini penting untuk membekali anak-anak muda di Kota Malang agar lebih siap menghadapi pernikahan dengan berbagai problematika yang dihadapi.
Diharapkan ke depan saat menikah anak-anak muda di Kota Malang bisa menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah, serta mampu melahirkan generasi yang memiliki karakter kuat. (Sb:INP)
