Arifatul Khorida mengatakan penyelenggaraan pelatihan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat pelayanan sehingga masyarakat yang akan memperoleh pelayanan di RSUDZA terlayani dengan baik.
"Tujuannya menghilangkan antrian yang panjang sehingga untuk pemeriksaan swab tuntas dalam 1x24 jam dan proses skrining pasien di IGD juga dapat dilayani dengan cepat," ujar Arifa.
Kegiatan tersebut disampaikan Arifa akan berlangsung selama 2 hari yang dimulai dari 19 hingga 20 Juni 2021 dengan materi Pengambilan Swab Nasofaring dan Orofaring, Aplikasi NAR (New All Record) untuk pencatatan dan Pelaporan, Pengantar dan Demo pengambilan Swab, Gambaran Umum Covid-19 di Indonesia dan Deteksi SARS Cov-2, Teknik penggunaan APD untuk Petugas Swab, dan diakhiri dengan Praktik pengambilan Swab.
"Acaranya berlangsung 2 hari untuk 56 orang dokter umum yang terbagi dalam 2 gelombang, hari Sabtu (19/6) untuk gelombang pertama dan Ahad (20/6) gelombang kedua, dibuat 2 gelombang untuk mengantisipasi agar tidak mengganggu jam dinas dokter yang sedang jaga di area pelayanan" demikian disampaikan Arifa.
Dari pelatihan tersebut dokter Arifatul berharap agar pelatihan dimaksud akan menambah kompetensi ketrampilan pemeriksaan swab bagi tenaga dokter umum dan memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga swab serta menghilangkah antrian pemeriksaan swab di lingkup RSUDZA Banda Aceh.
Pelatihan itu sendiri merupakan Kerjasama antara RSUDZA dengan UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Aceh yang menghadirkan para pakar sebagai narasumber dari kedua institusi, dan peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk melakukan praktik pengambilan swab yang dibimbing oleh tiga orang tenaga ahli yang sudah mumpuni di bidang pengambilan Swab Nasofaring dan Orofaring.(red)
