Harga Kemiri Tidak Stabil di Toba

Laporan: Redaksi author photo

Liputan23.com|Toba - Harga kemiri, salah satu komoditi pertanian di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara tidak stabil sejak tiga bulan terakhir ini.

Hal ini dibenarkan oleh Tamaria Sitorus, salah seorang pengepul kemiri yang tinggal di Desa Sibola Hotang Sas, Kecamatan Balige, Toba pada Selasa (27/7/2021).

Menurutnya, saat ini harga kemiri bulat yang sudah dikupas hanya Rp 28.000 per Kg, sedangkan harga kemiri pecah yang dikupas hanya Rp 24.000 per Kg. Harga ini dinilai masih rendah, terlebih sewaktu-waktu harga bisa anjlok sehingga pengepul mengalami kerugian.

"Enggak tau kenapa. Kadang-kadang kita beli Rp. 23.000 tapi dua hari lagi harganya kita jual justru lebih rendah. Kita jadi rugi," sebutnya.

Sedangkan untuk harga kemiri basah yang masih bercangkang, saat ini berada diangka Rp. 7.000/ Kg. Dia mengakui, kondisi harga yang sangat fluktuatif membuat pengepul sulit memprediksi harga pasar.

"Enggak mungkin kita beli dari petani di bawah harga Rp. 20.000, kasihan juga kita," ujarnya menambahkan.

Dirinya mengaku jika momen yang paling ditunggu-tunggu adalah saat hari besar seperti natal dan tahun baru. Sebab disaat seperti itu harga kemiri bisa melonjak hingga ke angka Rp. 35.000/ Kg.(red_inp)

Share:
Komentar

Berita Terkini