Palang Merah Indonesia Jember Bagikan Masker dan Nasi Bungkus dalam Jumat Berkah

Laporan: Redaksi author photo

Liputan23.com|Jawa Timur - Pengurus, pegawai dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur bagi-bagi masker dan nasi bungkus dalam menyambut Jumat berkah.

Mereka membagi masker dan nasi bungkus dengan jalan kaki dari markas PMI Kabupaten Jember Jl. Jawa sampai ke Alun-Alun Jember. Di sepanjang jalan juga dilakukan sosialisasi penerapan Protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 kepada masyarakat yang ada di jalan.

Acara bagi masker dan nasi bungkus dipimpin langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Jember H. E.A. Zaenal Marzuki. Acara bagi masker dan nasi bungkus baru pertama kali digelar oleh PMI Kabupaten Jember.  Acara ini sebagai pengembangan acara senam bersama yang dilaksanakan pada Jumat tiap dua minggu sekali.

“Alhamdulillah teman-teman pengurus, pegawai dan relawan PMI jalan sehat dari markas ke alun-alun sambil bagi masker dan nasi bungkus untuk mereka yang membutuhkan. Masyarakat menyambut baik aksi PMI,” kata Ketua PMI Kabupaten Jember H. E.A. Zaenal Marzuki, pad Jumat (2/7).

Dia menjelaskan, acara jalan santai sambil berbagi yang dilaksanakan pengurus, pegawai dan relawan PMI akan dibuat secara rutin. “Rencana kita akan dibuat rutin agar pengurus, pegawai dan relawan PMI tetap sehat, juga menggelar aksi sosial berupa bagi-bagi masker dan nasi bungkus,” ungkapnya.

Hanya saja, lanjut dia, jalur jalan santainya akan diubah. Dia menilai, masih cukup banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. ”Saya lihat di jalan masih banyak yang tidak pakai masker, maka kami aktif turun ke bawah sosialisasi agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Saat ini Covid-19 meluas lagi, korban terus berjatuhan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan ketat tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk dirinya sendiri dan untuk keluarga di rumah. “Kasihan anggota keluarga di rumah yang masih kecil, sudah tua yang kekuatan imunnya rendah. Mereka jika tertular Covid-19 maka akan berbahaya,” imbuh dia.(red_inp)

Share:
Komentar

Berita Terkini