Liputan23.com|Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama 20 asosiasi yang bergerak di sektor hulu minyak dan gas bumi, akan menyiapkan katalog barang dan jasa guna meningkatkan aspek transparansi, kemampuan penyediaan, hingga keterbukaan informasi harga.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, katalog itu akan menyediakan data kemampuan perusahaan penyediaan barang dan jasa di dalam negeri, sampai biaya per satuan unit yang akan digunakan sebagai acuan pengadaan oleh para kontraktor (KKKS).
"Kami mengembangkan kegiatan yang sudah dilakukan sejak tahun 2018 ini secara masif. Tujuannya agar kami mendapatkan Informasi ketersediaan barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri untuk digunakan oleh KKKS,” kata Erwin Suryadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7/2021).
Menurut Erwin, pembuatan dan updating katalog barang dan jasa hulu migas ditargetkan rampung pada September 2021.
Selain itu, SKK Migas menugaskan key account representative atau perwakilan utama yang akan melakukan koordinasi dengan 20 asosiasi tersebut, sehingga memudahkan asosiasi untuk melakukan komunikasi ke SKK Migas.
Pada 2018, kata Erwin, SKK Migas telah menandatangani nota kesepahaman antara SKK Migas dan Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), sebagai salah satu bentuk implementasi dalam menjembatani kegiatan operasi dan pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Melalui kerja sama itu, industri hulu migas bisa mendapatkan acuan dasar harga pipa dan sekaligus memberikan informasi ketersediaan pipa yang sudah diproduksi dalam negeri untuk digunakan oleh KKKS.
Selain itu, SKK Migas juga telah membangun kolaborasi dengan asosiasi Indonesia National Shipowner Association (INSA) dan Asosiasi Pemboran Minyak Indonesia (APMI) untuk membuat katalog elektronik sektor jasa transportasi operasi laut dan rig pemboran.
Katalog elektronik itu dapat meningkatkan efisiensi, ketepatan waktu, dan melibatkan banyak perusahaan nasional, seperti di sektor jasa operasi laut saat ini sudah 99 persen kapal disediakan oleh perusahaan dengan bendera Indonesia.
Erwin menambahkan katalog untuk seluruh pengadaan barang dan jasa sektor hulu migas akan mendukung keberhasilan penerapan TKDN kegiatan hulu migas.
Menurutnya, ada rencana dan strategi peningkatan produksi hulu migas dalam Indonesia Oil & Gas 4.0, sehingga TKDN telah ditetapkan menjadi salah satu target dan pilar utama.
SKK Migas mencatat angka realisasi TKDN di sektor hulu migas sebesar 58 persen pada semester I 2021. Katalog akan memudahkan SKK Migas dan KKKS untuk meningkatkan realisasi tingkat komponen dalam negeri tersebut.
“Setelah capaian target produksi dan efisiensi cost recovery, target berikutnya adalah upaya untuk terus meningkatkan TKDN," kata Erwin.(red_inp)