De Cends Aloevera Akomidir Hasil Petani Lidah Buaya

Laporan: Redaksi author photo

Wates - Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik (IKPS) melalui Seksi Hubungan Masyarakat Dinas Kominfo Kulon Progo kembali melaksanakan kegiatan presstour lokal bersama dengan awak media atau wartawan yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Kulon Progo (PWK),pada Rabu (4/8/2021). 

Kegiatan bertempat di usaha pengolahan lidah buaya De Cends Aloevera beralamat di Dusun Pendem RT 08 RW 04 Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, DIY ini bertujuan mempromosikan potensi UKM lokal Kulon Progo yaitu olahan lidah buaya agar lebih dikenal masyarakat luas melalui publikasi media baik cetak maupun elektronik.

Kepala Dinas Kominfo Kulon Progo Rudiyatno menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah membantu masyarakat khususnya para pengrajin di Kulon Progo.

Misi utamanya adalah menginformasikan lebih luas ke masyarakat, seperti apa produk-produk pengrajin yang ada.

“Di sini kita mengajak rekan-rekan pewarta untuk bisa membantu menyebarluaskan tentang produk-produk unggulan di Kulon Progo, supaya lebih dikenal luas baik lokal, regional bahkan sampai tingkat nasional,” ujar Rudiyatno.

Harapan kegiatan ini bisa direspon OPD untuk menfasilitasi para pelaku usaha di Kulon Progo., serta juga bisa menarik minat pihak-pihak swasta guna bisa menjalin kerjasama yang menguntungkan.

Sementara itu, menurut Rr Christyaningsih selaku pemilik, usahanya baru dijalankan selama dua tahun atau tepatnya sejak September 2019. Berawal dari melihat banyak hasil petani lidah buaya yang tidak terakomodir, kemudian tercetus ide untuk mengolahnya menjadi beberapa produk makan olahan.

"Awalnya kita buka outlet dekat kampus UNY Wates dan ternyata responnya bagus banyak pelanggan, dan kami kembangkan menjadi beberapa outlet," ujarnya.

Dijelaskan Christyaningsih, lidah buaya diolahnya menjadi beberapa produk makanan antara lain cendol, lumpia, minuman serbuk dan camilan lainnya. Selain dipasar lokal, produk De Cends Aloevera juga sudah dijual di toko oleh-oleh sekitar Yogyakarta dan juga melayani penjualan online untuk wilayah luar kota.

Dari sisi pendapatan, omset De Cends Aloevera sebelum pandemi mencapai enam juta Rupiah perbulan, tetapi di masa pandemi ini menurun 30 persen dalam sebulan.

"Namun dampak pandemi Covid ini, beberapa outlet kami tutup dan hanya fokus satu outlet di Pendem ini dan melayani pasar online," keluh Christyaningsih.(ip_red)

Share:
Komentar

Berita Terkini