Panglima TNI : Diperlukan Komitmen Kuat Tangani COVID-19 di Bali

Laporan: Redaksi author photo

BALI - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan diperlukan komitmen yang kuat untuk penanganan dan pencegahan COVID-19 di Provinsi Bali. Mengingat Provinsi Bali masih menduduki empat besar provinsi dengan angka jumlah kematian tertinggi COVID-19, dibawah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Diperlukan komitmen yang kuat, dari setiap unsur untuk mengembalikan Bali seperti dulu," terang Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memimpin diskusi terkait penanganan COVID-19 dan tatap muka bersama Forkopimda Provinsi Bali dan Kabupaten Se-Bali, di Kantor Gubernur Bali, pada Minggu (29/8/2021).

Saat ini data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level-3 dengan positivity rate masih cukup tinggi, tentunya tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target 1:15 per 1 kasus konfirmasi.

Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik.id Minggu (29/8/2021), Panglima TNI mengingatkan walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan, patut diwaspadai karena BOR yang cukup tinggi. Walaupun pasien Isoter saat ini tinggi, namun masih ada Isoman.

"Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ke isoter harus terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kematian," ujarnya.

Menurut Panglima TNI rasio tracing yang bagus adalah Kabupaten Buleleng dengan 6,57 atau 6 hingga 7 orang dilacak untuk setiap 1 kasus konfirmasi. Tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar positivity rate dapat diturunkan dibawah 5%.

Untuk Kabupaten Jembrana tracing 0 dan angka kematian pada tingkat-4 sementara BOR masih memadai untuk merawat pasien.

"Tanpa tracing maka akan sulit menurunkan positivity rate dan mengendalikan laju penularan," ungkap Panglima TNI.

Panglima TNI mengatakan semua elemen harus membangun kesadaran disiplin untuk mengaplikasikan 3 M dan 3 T guna melindungi orang lain terutama mereka yang memiliki komorbid dan mereka yang belum divaksin. Pelaksanaan Tracing kontak erat juga harus di gencarkan serta menurunkan indeks mobilitas serta mempercepat vaksinasi.

"Para petugas harus tetap humanis dan dengan pendekatan kearifan lokal untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya Vaksinasi, 3M dan 3T guna memutus mata rantai COVID-19 di Pulau Bali yang sangat indah ini," tegas Panglima TNI.(inp)

Share:
Komentar

Berita Terkini