Mendampingi Chek Zainal, ground breaking juga dilakukan oleh Anggota DPRK Banda Aceh Musriadi dan Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Muhammad. Sementara prosesi peusijuk dipimpin oleh imum chik setempat Tgk Kamaruzzaman (Abu Ilie).
Kadis Syariat Islam Muhammad melaporkan, anggaran proyek perluasan masjid kebanggaan warga Ilie itu berasal dari APBK yang diplot melalui DSI Banda Aceh. Untuk tahap pertama, nominalnya mencapai Rp 494.840.000.
“Sesuai arahan Pak Wali dan Pak Wakil, kita renovasi dan perluas masjid ini agar dapat menampung seluruh jemaah. Juga agar para jemaah baik warga Gampong Ilie maupun sekitarnya, semakin nyaman dalam beribadah,” ujarnya.
Mewakili warganya, Keuchik Gampong Ilie M Nur mengucapkan terima kasih dan syukur atas dimulainya proyek tersebut. “Kami sangat bersyukur dengan dimulainya tahap pertama ini, dan semoga tahun depan dapat berlanjut agar masjid kami ini dapat berfungsi optimal,” katanya.
Dalam sambutan singkatnya, Chek Zainal berharap perluasan Masjid Al-Ikhlas dapat menjadi amal ibadah jariyah bagi semua pihak yang terlibat.
Selama Covid-19, banyak anggaran yang dirasionalisasikan kembali, tapi sesuai arahan Pak Wali anggaran untuk masjid ini tetap dialokasikan.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mendoakan agar pandemi Covid-19 cepat berakhir.
“Dengan begitu ekonomi kembali normal, termasuk soal penganggaran sehingga pembangunan pun dapat kita pacu lagi,” katanya seraya mengungkapkan keyakinannya bahwa Masjid Al-Ikhlas akan lebih ramai jemaahnya pasca renovasi.
Turut hadir pada acara yang digelar dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat itu Camat Ulee Kareng Akbar Mirza bersama unsur Muspika, aparatur gampong, dan sejumlah warga setempat.(ip)l
