Para Komunitas Kebencanaan Aceh Laksanakan Refleksi Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas di Aceh

Laporan: MohdS author photo
Banda Aceh - Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) bersama dengan pegiat-pegiat PRBBK dari Sabang sampai Merauke sedang menyelenggarakan acara puncak KN PRBBK XIV dengan tema "PRBBK Sebagai Strategi Percepatan 
Penanggulangan Bencana dan Pandemi Covid-19 di Indonesia". Konferensi puncak sedang berlangsung mulai dari hari Senin-Kamis tanggal 20-24 September 2021 melalui daring (online).Link zoom https://linktr.ee/kn.prbbk.

Konferensi Nasional Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (KN PRBBK) pertama kali dilaksanakan pada tahun 2004. Kegiatan ini merupakan prakarsa kalangan organisasi masyarakat sipil untuk dapat saling bertukar pengalaman dan pembelajaran.
KN PRBBK XIV di tahun 2021 ini bertujuan untuk pendokumentasian pengetahuan dari refleksi-refleksi di wilayah,praktik baik, pemutakhiran pendekatan, penguatan jejaring gerakan PRBBK dan merumuskan rekomendasi untuk pengembangan PRBBK sebagai strategi percepatan penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi nasional dan membangun ketangguhan masyarakat.
Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) adalah sebuah pendekatan yang mendorong komunitas akar rumput dalam mengelola resiko bencana di tingkat lokal. Hal tersebut memerlukan serangkaian upaya yang meliputi melakukan prioritas penanganan pengurangan resiko bencana yang dihadapinya, mengurangi serta memantau dan mengevaluasi kinerjanya sendiri dalam upaya pengurangan bencana.

Provinsi Aceh yang merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Indonesia ikut menyukseskan dan menjadi bagian dari KN PRBBK ke XIV ini. Kegiatan ini sangat didukung penuh oleh Pemerintah Aceh.
Sejak Agustus hingga September 2021 telah dilakukan 3 rangkaian FGD Refleksi di region Aceh. Sesi Refleksi 1 dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2021 di kantor BPBA secara daring dan luring ,sesi ini mengulas tentang Ketangguhan Aceh Pasca 17 Tahun Tsunami dibuka oleh Organizing Committe(OC) Nasional KN PRBBK XIV Petrasa Wacana dan di moderatori oleh Ismed Ramadhan (Yayasan Permakultur Aceh) dengan menghadirkan narasumber H.T.Ahmad Dadek,SH,MH(Kepala Bappeda Aceh),Kepala Pelaksana BPBA yang diwakili oleh Kasi Pencegahan Yudhi Satria,SST,MPSSp,Dr.Syamsidik,M.Sc(TDMRC USK) dan Nasir Nurdin (Ketua Forum PRB Aceh), sebagai penanggap Fendra dari Forum Peduli Bencana Indonesia dan Yusri Mantong(Forum PRB Aceh).

Sesi Refleksi 2 dilaksanakan pada tanggal 2 September 2021 dilakukan secara daring dan luring di kantor Bappeda Aceh.Sesi ini mengulas tentang pembelajaran dari praktik-praktik baik program PRBBK di Aceh yang masih berjalan.Dibuka oleh PIC Region Aceh Ferry Suferilla dan dimoderatori oleh Nanda Yuniza (Bappeda Aceh), narasumber yaitu Erli Hasyim,SH,S.Ag,M.I.Kom (Bupati Simeulue), Syafwina (Asian Friendship Society of Aceh), Fatimah Syam, SE,M.Si (Balai Syura Ureung Inong Aceh), Faisal Ilyas (Yayasan Khadam Indonesia) dan Gemal Bakri, SE ( Kasie Pemerintahan Gampong Lambung Kota Banda Aceh), sebagai penanggap T.Alvisyahrin,Ph.D ( Akademisi Kebencanaan USK) dan Risma Sunarty, S.Si,M.Si ( Dewan Pakar FPRB Aceh).

Sesi Refleksi 3 dilaksanakan pada tanggal 9 September 2021 secara daring dan luring bertempat di kantor Dinas Pengairan Aceh, sesi ini terfokus untuk menggali potensi dan inovasi ketangguhan dari berbagai praktek baik di masyarakat.Dibuka oleh Kadis Pengairan Aceh dalam hal ini diwakili oleh Kabid Operasi dan Pemeliharaan A.Ricky Soehadi, ST.MT dimoderatori oleh Ina Nisrina Praktisi Kebencanaan, menghadirkan narasumber yaitu Tgk.Imran (Panglima Laot Anoi Itam), Mohandi ( Ketua LPHD Bale Redelong), Andi Ilhamdi ( Ketua Masyarakat Peduli Api Aceh Barat), Andi Nur Muhammad (LSM KEMPRa), Nonong Gusnayah ( Fasilitator PLUT Aceh Besar), sebagai penanggap Dr.Ir M.Dirhamsyah, MT,IPU (Kepala Pusat Pengembangan Inovasi dan Hilirisasi USK) dan M.Daud,S.Hut,M.Si (Kabid Perlindungan & Konservasi SDA DLHK Aceh).

Hasil dari ke 3 rangkaian FGD tersebut telah dilakukan bedah konsep dan konteks ketangguhan untuk masyarakat Aceh dan menyepakati rekomendasi untuk ringkasan kebijakan (Policy Brief) yang akan dijadikan bagian dari rekomendasi Policy Brief Nasional. Dari hasil pengamatan setiap sesi dan juga masukan penting dari penanggap/pakar,tim penyusun Policy Brief Refleksi Region Aceh yang terdiri dari Ferry Suferilla,Ina Nisrina,Risma Sunarty,Rizky Wan Otabina, Ismed Ramadhan,M.Oki Kurniawan,Nanda Yuniza dan Yudhi Satria ini telah mereview ketangguhan Aceh dalam implementasi PRBBK yang bersumber dari masukan Pemerintah dan Pemerhati. Dari refleksi ini juga telah terdokumentasi cerita pengalaman dari beberapa lini terhadap model-model yang sudah dilakukan berbagai pihak sebagai inisiatif pengurangan resiko bencana di Aceh yang masih dilakukan hingga sekarang dan juga pola-pola baru upaya menuju ketangguhan masyarakat terhadap bencana.

Hasil rumusan tersebut oleh tim substansi juga telah dipresentasikan oleh PIC Region Aceh Ferry Suferilla pada hari Senin tanggal 20 September 2021 pada rangkaian acara puncak KN PRBBK ke XIV secara daring.(ms).

Share:
Komentar

Berita Terkini