SABANG - Sekda Aceh dr. Taqwallah M.Kes., menitipkan pesan kepada para kepala sekolah dan tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Sabang akan pentingnya vaksinasi COVID-19.
“Kemampuan bapak-ibu lah yang bisa membuat Sabang ini terbebas dari pandemi COVID-19,” kata Sekda saat memberikan arahan kepada puluhan Kepala Puskesmas, Kepala SMP, SMA, SLB dan para pejabat Kota Sabang, di Sabang, Jumat (24/9/2021).
Sekda mengatakan, vaksin sangat penting, di samping untuk mencegah terpapar penyakit juga mencegah penularan kepada orang lain.
Sama halnya dengan bepergian ke pulau seperti ke Sabang sekira 30 tahun lalu. Di mana para tetamu harus mengonsumsi obat anti malaria, baik saat datang maupun saat kembali dari Sabang.
Jika malaria sangat berbahaya dan penularannya melalui perantara yaitu nyamuk, maka COVID-19 lebih berbahaya. Penularan COVID-19 terjadi dari manusia ke manusia tanpa perlu perantara. “Itu ganasnya COVID-19, dan merusak jaringan paru-paru,” kata Sekda.
Muncul pertanyaan, kenapa mereka yang sudah selesai divaksin juga bisa terpapar. Rata-ratanya jika ditelusuri maka mereka yang terpapar adalah karena sikap longgar akan protokol kesehatan, seperti enggan memakai masker dan menjaga jarak.
Mereka tetap punya potensi besar tertular. Beruntung, bagi mereka yang terpapar usai vaksin itu, efeknya tidak terlalu lagi berbahaya.
Untuk itu, Sekda berpesan agar para Kepala Puskesmas, Kepala SMP, SMA, SLB dan para pejabat Kota Sabang, menjelaskan kepada seluruh masyarakat, baik pelajar ataupun orang tua agar mau divaksin.
Mumpung masih gratis dan ketersediaan vaksin masih mencukupi.
“Insyaallah di tangan bapak dan ibu semua lah Sabang ini terbebas dari pandemi,” kata Sekda.
Sementara itu, Sekda Kota Sabang, Drs. Zakaria, mengatakan Sekda Taqwallah datang untuk mengkoordinasikan kegiatan vaksinasi khusus kepada kalangan pelajar.
“Mulai besok sampai seterusnya akan ada program vaksinasi bagi anak sekolah di Kota Sabang,” kata dia
Sebelum itu, kata Zakaria, Kota Sabang tercatat sebagai kabupaten/kota dengan angka vaksinasi usia anak sekolah kedua tertinggi di Aceh. Namun demikian, angka itu didapat dari vaksinasi yang diikuti oleh anak-anak TNI dan Polri.
“Di sini orang tua lebih berperan. Pada kalangan masyarakat umum bahkan PNS saya pikir belum lagi,” kata Zakaria.
Ia menyebutkan banyak masyarakat yang menerima informasi tidak tepat tentang vaksinasi ini, sehingga ada masyarakat yang masih enggan memberikan izin kepada anaknya untuk divaksin.
Zakaria berharap kedatangan Sekda bisa membuat progres vaksinasi bagi anak usia sekolah di Kota Sabang menjadi lebih lancar.
Pengalaman vaksinasi kepada tenaga kesehatan, di mana saat itu nakes berbondong-bondong menyuntikkan vaksin COVID-19 diharapkan juga diikuti oleh para pelajar. “Mudah-mudahan kedatangan Pak Sekda hari ini juga begitu.”
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Sekda Kota Sabang.
Serta, Asisten Pemerintahan Kota Sabang, Kadinkes Sabang, Kadis Pendidikan Sabang dan Kepala Sekolah SMP, SMA dan SLB di Kota Sabang. (ADV)