Anggota DPR Aceh Darwati A Gani Ajak Masyarakat Promosikan Batik Aceh

Laporan: Redaksi author photo

Subulussalam - Anggota DPR Aceh Darwati A Gani mengajak masyarakat untuk promosikan batik Aceh.

Ajakan itu disampaikannya pada saat membuka Festival Batik Subulussalam Tahun 2021, di Taman Yayasan Rumah Kita (YRK) Kampong Tangga Besi, Kecamatan Simpang Kiri, pada Sabtu (02/10/2021).

Darwati A Gani mengapresiasi kegiatan Festival Batik Subulussalam yang dilakukan YRK bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (DP3AKB) Kota Subulussalam.

"Melalui kegiatan festival atau lomba batik ini bisa melahirkan pebatik yang handal dan professional di Kota Subulussalam. Aceh juga memiliki batik khasnya yakni batik Aceh, begitupun Kota Subulussalam memiliki batiknya, maka mari promosikan batik Aceh juga batik lokal Kota Subulussalam," pintanya.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan YRK bersama DP3AKB sungguh luar biasa dan bisa menjadi inspirasi bagi pihak lainnya untuk  bisa berkiprah dalam membangun Kota Subulussalam dan Aceh pada umumnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kehadirannya di acara ini adalah suatu kebetulan dan ada hikmahnya bisa bersilaturrahmi dengan semua pihak, Ketua YRK dr. Risdi, Wakil Ketua TP PKK Kota sekaligus Ketua BKMT Kota Subulussalam, dan istri Waka Polres.

Kepala DP3AKB Nurul Akmal dan Wakil Ketua TP PKK Kota sekaligus Ketua BKMT Kota Subulussalam Rahmadiany Salmaza dalam memberikan kata sambutan menyambut baik kegiatan yang dilakukan YRK dalam melakukan pembinaan khususnya batik di Kota Subulussalam.

Ketua Yayasan Rumah Kita (YRK) Risdianti Saragih mengucapkan terima kasih kepada Kepala DP3AKB Kota Subulussalam yang telah mendukung kegiatan Festival Batik Subulussalam di Hari Hatik Nasional, 2 Oktober 2021, ini.

Risdianti menyampaikan, kegiatan festival batik yang dilaksanakan ini memberi makna pada empat aspek. Pertama, dilihat dari aspek pengembangan, keterampilan membatik adalah seni yang perlu dikembangkan. Maka  pembinaan anak sekolah yang selama ini dibina YRK bisa melahirkan pebatik handal dan professional.

Kedua, aspek pemberdayaan masyarakat. Masyarakat itu perlu dibina dan diberdayakan sehingga masyarakat tersebut mampu menghadapi persaingan hidup.

Ketiga, aspek peningkatan ekonomi. Aspek ketiga ini, menurutnya, adalah hal yang perlu menjadi perhatian bersama, apalagi di saat pandemi COVID-19, di mana sangat dirasa ekonomi mengalami kesulitan.

"Maka, apabila batik ini sudah dijadikan produk daerah selain sawit maka akan membantu ekonomi masyarakat," ujarnya.

Keempat, aspek kekayaan intelektual yang telah menjadi warisan leluhur bangsa. "Maka wajib bagi kita untuk menjaga dan melestarikan batik yang telah diakui Unesco. Batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), yang pengukuhannya dilakukan usai sidang ke-4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009," jelasnya.

Dalam kegiatan Festival Batik tersebut diikuti 10 pelajar SMKN I Simpang Kiri yang selama ini adalah peserta didik yang dibina dan dilatih oleh Yayasan Rumah Kita (YRK). Mereka mengikuti lomba batik dengan penilai Darwati dan putrinya Eka Silviani asal Makmur Jaya, Kecamatan Simpang Kiri. Keduanya  merupakan instruktur batik YRK.(ip)

Share:
Komentar

Berita Terkini