Pengungsi Afghanistan Demo Kemenkumham Jawa Timur

Laporan: Redaksi author photo

Para pengungsi tersebut menuntut Pemerintah RI untuk memberi kejelasan nasib yang selama belasan tahun tertahan di Indonesia. (Sumber :AFP/JUNI KRISWANTO)
Surabaya - Ratusan pengungsi internasional asal Afganistan yang tinggal di Tempat Penampungan Puspa Agro mendatangi Kanwil Kemenkumham Jawa Timur (Jatim) di Jalan Kayoon, Kamis (11/11).

Para pengungsi tersebut menuntut Pemerintah Indonesia untuk memberikan kejelasan nasibnya, yang selama belasan tahun tertahan di Indonesia, karena permintaan suakanya ditolak negara tujuan.

"Parlemen of Indonesia, please take decision for the future of refugees. Tolong ambil tindakan untuk masa depan pengungsi," sebut para pengungsi, melalui poster yang mereka bawa.

Tak hanya itu, salah satu orator juga meminta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menolong mereka dan memberikan keadilan terhadap para pengungsi dari Afghanistan ini.

"Kami sudah capek, cukup, Bapak Jokowi, bantu kami. We want justice, process, process, we want process," ucap orator.

Tiga orang perwakilan massa pengungsi yakni Muhammad Alfi, Muhammad Asbari dan Asad, kemudian diterima oleh Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Jaya Saputra, Karudenim Setyo Budiwardoyo, dan Kapolsek Genteng Kompol Wisnu S Kuncoro untuk mediasi.

Salah satu perwakilan massa sekaligus translator, Alfi mengatakan bahwa para pengungsi Afghanistan tersebut membutuhkan bantuan agar bisa segera berangkat ke negara tujuan mereka.

"Kami sudah 11 tahun berada di Indonesia, namun belum mendapat keputusan kapan segera berangkat," kata Alfi.

Alfi mengungkapkan, para pengungsi sudah menyuarakan aspirasi ke Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) sejak 2011. Namun, pihaknya hanya diberikan janji.

"Sebenarnya kami ke Indonesia hanya untuk transit saja. Tapi selama ini menunggu sudah belasan tahun," ucap dia.

Ketidakjelasan tersebut, kata Alfi, membuat para pengungsi Afghanistan cemas. Hal itu, ditambah lagi dengan situasi politik negara negara asal mereka yang saat ini semakin tidak menentu.

"Kami percaya bahwa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk mencari perhatian negara donor, sehingga mereka dapat membantu kami" ucapnya.

Sementara itu, dalam audiensi, Jaya menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia berharap persoalan yang dialami pengungsi bisa segera mendapatkan solusi dan jalan keluar.

Selain itu, Jaya menjanjikan bakal menampung semua keluhan yang sudah disampaikan oleh para pengungsi. Dia juga berjanji bakal menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.

"Karena bukan porsi kami untuk mengambil kebijakan," kata Jaya saat menanggapi keluhan para pengungsi.

Saat ini, total ada 396 pengungsi internasional dari 14 negara di Jatim. Paling banyak berasal dari Afghanistan dengan 283 orang. Mereka tersebar di Pusat Akomodasi Puspa Agro, Pusat Akomodasi Green Bamboo maupun Pengungsi Mandiri.[]



Sumber :CNN Indonesia

Share:
Komentar

Berita Terkini