Presiden PKS Persilahkan Publik Konsultasi Masalah Kekerasan Seksual ke RKI

Laporan: Redaksi author photo

Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan apresiasi kinerja Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang telah mencetak dua ribu konsultan keluarga yang siap diterjunkan untuk mengatasi permasalahan keluarga ditengah masyarakat.

Secara khusus, Syaikhu mempersilahkan masyarakat untuk melakukan konsultasi kepada RKI jika menghadapai persoalan keluarga termasuk kasus kekerasan seksual.

“Saya apresiasi kinerja RKI di lapangan dalam mengokohkan keluarga di Indonesia, salah satunya program konsultasi, banyaknya permasalahan keluarga ditengah masyarakat. Dalam hal kekerasan kepada anak pun PKS memberikan pendampingan secara psikologis agar mereka merasa mendapat perhatian dan membantu masalah keluarga yang membelitnya,” terang Syaikhu dalam acara Pelatihan Konsultan Keluarga RKI Tingkat Lanjut dengan tema Perlindungan Korban Kejaharan Seksual, di aula MD Building DPP PKS di Jakarta, pada Ahad (21/11/2021).

Syaikhu menuturkan, permasalahan yang terjadi didalam keluarga mulai dari meningkatnya angka perceraian, kekerasan kepada anak hingga kejahatan seksual menjadi konsern para konsultan di RKI.

“Salah satunya meningkatnya angka perceraian yakni sekitar 300 ribu angka perceraian setiap tahun seperti data yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, bercermin dari angka tersebut, menjadi sangat penting ada langkah lanjutan pasca konsultasi, ini merupakan tanggung jawab dari konsultan,” ujar Syaikhu.

Ia menyebut keluarga memiliki fungsi vital dalam mencegah berbagai bentuk kekerasan di rumah tangga termasuk kekerasan seksual.

“Keluarga mempunyai fungsi strategis di masyarakat bahkan dalam membangun sebuah peradaban, firman Allah dalam At Tahrim ayat enam memberi pesan bahwa keluarga bukan hanya mempunyai visi duniawi tapi ukhrawi, peran strategis ini lah yang PKS sadari, kita tidak ingin terciptanya generasi yang lemah secara ideologis, pemikiran, finansial dan ekonomi,” kata Syaikhu.

Lebih lanjut, anggota Komisi I DPR RI itu juga mengkritisi permendibud No 30 yang menuai kontroversi ditengah masyarakat, dan mengajak masyarakat luas untuk melindungi korban kejahatan seksual.

“Permendibud No 30 yang menuai kritik dari banyak pihak, sebab paradigma seksual konsern yang dipakai justru membuka celah seks bebas di masyarakat dan tentu bertentangan dengan Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Saya mengajak segenap masyarakat untuk melindungi korban korban kekerasan dan perilaku keasusilaan,” pungkasnya.

Acara Pelatihan Konsultan Keluarga RKI Tingkat Lanjut dengan tema Perlindungan Korban Kejaharan Seksual, digelar secara daring dan luring dihadiri Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua BPKK DPP PKS Kurniasih Mufidayati sebagai keynote speech, dengan materi oleh konsultan keluarga RKI Cahyadi Takariawan, konseling Rumah Keluarga Indonesia Muhammad Iqbal, dan Ketua Departemen Kajian BPKK DPP PKS, Tuti Elfita.(red_pks)

Share:
Komentar

Berita Terkini