Angkat Bicara.. Kapolres Lhokseumawe soal Video Para Pemuda Turun Mobil dan Ganti Baju Gamis Minta Sedekah

Laporan: REDAKSI author photo
Ini Kata Kapolres Lhokseumawe soal Video Para Pemuda Turun Mobil dan Ganti Baju Gamis Minta Sedekah
Liputan23.com - Lhokseumawe - Video sekelompok pemuda bergamis terekam kamera warga turun dari mobil mencari sumbangan telah memantik respons semua pihak.

Video yang beredar di berbagai platform media sosial itu kini menjadi viral dan diperbincangkan banyak kalangan dan warganet.

Lokasi video tersebut dipastikan diambil di Jalan Listrik, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh.

Tepatnya di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto mengatakan merespons beredarnya video tersebut, pihaknya hanya bisa meminta kepada Dinas terkait untuk melakukan penertiban seperti halnya Satpol PP dan Dinas Sosial setempat.

Menurutnya pihak pemerintah setempat telah memiliki peraturan daerah atau Perda beserta sanksinya terhadap pelaku mencari sumbangan yang membuat resah masyarakat.

Selan itu, jelas Henki, pihak Ponpes dan dayah diminta agar selektif dalam mengeluarkan surat permohonan bantuan untuk pembangunan dayah maupun Ponpes.

“Dan hal tersebut kiranya ada surat tembusan ke Forkopimda sehingga dapat mengetahui kegiatan itu,” jelas Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, kepada Serambinews.com, Sabtu (23/7/2022).

Kemudian lanjutnya, agar tidak menjadi polemik di kalangan masyarakat yang berkedok mencari sumbangan, dinas terkait bisa membuat spanduk dan imbauan di tempat keramaian, tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun.

Selain itu dia menyarankan agar MPU dan Badan Dayah memberi sosialisasi terhadap pimpinan Ponpes dan pimpinan dayah.

“Agar semua kegiatan ini lebih terarah dan tidak menjadi hal yang dapat meresahkan masyarakat,” demikian AKBP Henki Ismanto.

Seperti diberitakan sebelumnya Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pemuda peminta sedekah di Lhokseumawe yang mengenakan baju gamis ternyata membawa seorang wanita di dalam mobil yang mereka kendarai.

Aksi tersebut terungkap usai direkam oleh seorang pria lalu tersebar di WhatsApp Grup (WAG) hingga menjadi viral di media sosial.

Disebutkan dalam keterangan video yang diunggah, kejadian itu terjadi di depan kantor Dinas Lingkungan Hidup, Kota Lhokseumawe.

Dari dalam mobil, seorang pria yang belum diketahui identitasnya ini awalnya merekam aksi sekelompok pemuda yang diduga sebagai peminta sedekah.

Melalui rekaman yang berdurasi lebih dari dua menit tersebut, tampak tujuh pemuda satu per satu keluar dari sebuah mobil berjenis innova merah yang telah terparkir di bahu jalan.

Ketujuh pria tersebut ada yang memakai baju muslim seperti baju koko, baju gamis, dan ada pula yang memakai sarung.

Sementara ada pula pemuda lainnya yang mengenakan celana jeans, pemuda ini lantas menutupinya dengan memakai baju gamis putih.

Usai semuanya keluar dari mobil innova mera, tampak seorang pemuda mengambil kotak dan kertas dari bagasi.

Kotak dan kertas yang mirip seperti proposal tersebut langsung dibagikan satu per satu ke pemuda lainnya.

"Gitu proyek mencari sedakah, dari mobil turun pakai baju preman, pakai baju koko, pakai peci, pakai sarung, udah jadi anak pesantren.

Ambil tong satu orang satu, entah dari mana anak pesantren ini sampai," ujar si perekam video dengan menggunakan bahasa Aceh.

Lebih lanjut, pria yang merekam aksi tersebut mengatakan jika dirinya juga melihat seorang wanita tengah duduk di dalam mobil yang dikendarai para pemuda tersebut.

Dalam penjelasan si perekam video, wanita itu tampak duduk di dalam mobil dan tidak ikut keluar bersama tujuh pemuda lainnya.

"Coba kita lihat apa yang dibuka dari dalam mobil, ada cewek di dalam mobil. Cewek di dalam mobil, ganti baju di dalam mobil, persiapan. Mana ada anak dayah cewek-cewek di dalam mobil," lanjut si perekam video.

Melihat hal tersebut, pria yang merekam aksi sekelompok pemuda peminta sedekah ini memberi komentar.

Ia mengatakan, jika sekelompok peminta sedekah itu tidak bernaung dalam instasi manapun alias palsu atau tidak resmi.

Ia pun mengungkap, tidak mungkin ada anak pesantren atau yang mengatasnamakan dayah di Aceh yang berperilaku meminta-minta.

"Pasukan mana ini? Anak dayah, anak dayah entah dari mana ini ganti baju gamis turun dr mobil," sambungnya.

Selain itu, mobil yang dikendarai sekelompok pemuda peminta sedekah itu juga tidak menggunakan plat Aceh melainkan plat Sumatera Utara.

Tentu saja hal ini menjadi kecurigaan bagi warganet khususnya netizen Aceh, mayoritas dari mereka berspekulasi jika sekelompok pemuda peminta sedekah itu bisa jadi bukan dari Aceh.

"Plat nomor mobilnya harus diselidiki min, bisa jadi bukan orang Aceh" tulis akun @nyakmus**.

Berikut Serambi.com rangkum narasi yang diungkap seorang pria yang merekam aksi tersebut dalam bahasa Indonesia.

"Gitu proyek mencari sedakah, dari mobil turun pakai baju preman, pakai baju koko, pakai peci, pakai sarung, udah jadi anak pesantren.

Ambil tong satu orang satu, entah dari mana anak pesantren ini sampai.

Coba kita lihat apa yang dibuka dari dalam mobil, ada cewek di dalam mobil.Cewek di dalam mobil, ganti baju di dalam mobil, persiapan.Mana ada anak dayah cewek-cewek di dalam mobil.

Pasukan mana ini?Anak dayah, anak dayah entah dari mana ini ganti baju gamis turun dr mobil.Proyek-proyek.Bagi job dulu, loading-loadingah udah diturunkan karyawan minta sedekah.Ini cewek di dalam mobil.

Pakai baju di pinggir jalan, pakai koko, peci, buka baju reman celaana jeans, ambil tong satu orang satu minta sedekah, nah ini proyek.

Ini sebelum minta sedekah entah udah shalat entah belum," ujar si pengunggah video.

Hingga kini Sabtu (23/7/2022) pukul 13.00 WIB, video tersebut menjadi viral di media sosial.

Meski belum diketahui siapa yang merekam dan kapan kejadian tersebut, namun banyak warganet yang mengkritik aksi sekelompok pemuda peminta sedekah itu.

"Masak anak dayah minta-minta, apa di dayahnya nggak di ajari akhlak terkait Qanaah dan sabar," komentar akun Instagram @fadhel_mu**.

"Hanjeut ta biarkan nyan peuget male aneuk dayah manteng (gakbisa kita biarkan bikin malu anak dayah aja)," timpal akun @ida.laila020**.

Ada juga warganet lainnya berkomentar dan berharap aksi pemuda peminta sedekah ini segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait di Kota Lhokseumawe.

"Tag polsek banda sakti, biar di tangkap smua," tulis kaun @saifulfajri**.

"Inilah yg di katakan jangan melihat dari kulit luarnya.. Gara-gara peci, gamis, sarung yg identik dengan anak dayah atau yang cewek berbusana syari langsung dikaitkan dengan cewek islam yg alim langsung kita menghujat agama pdahal pakaian itu semua bisa dibeli dijual bebas dimna saja. Semua punya hak membeli. Hanya saja org yg menyalah artikan dan menggunakannya untuk kepentingannya. Miris sekalai," 

Share:
Komentar

Berita Terkini