Liputan23.com - Pada bulan Oktober setiap tahunnya diselenggarakan Bulan Inklusi Keuangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, akan membuat program BSI MENGAJAR untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat terhadap keuangan syariah di dalam negeri.
Salah satu alasan BSI membuat program tersebut karena keuangan syariah saat ini menjadi salah satu pilihan bagi sebagian masyarakat Indonesia, dan terbukti yang paling resilien di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman resesi global. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, yaitu mencapai 231,06 juta, namun nyatanya tingkat literasi dan inklusif terhadap keuangan syariah masih di bawah 10%.
“Program BSI MENGAJAR akan dilakukan di beberapa perguruan tinggi di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di 11 Region. Program ini menyasar masyarakat umum, civitas akademika, alim ulama, pesantren, dan masjid hingga ke pelosok,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi.
Tujuan program BSI MENGAJAR, lanjut Hery, untuk memberikan awareness terkait perbankan syariah dan istilah-istilah dalam Islamic Ecosystem. Tidak hanya itu, BSI juga ingin membangun dan memperkuat sentimen positif terhadap kehadiran BSI di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Terakhir, BSI ingin mensosialisasikan berbagai istilah dan produk di BSI kepada kalangan akademisi, ulama dan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Tujuan besarnya adalah meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat, siswa pesantren, civitas akademika, serta masyarakat luas terhadap keuangan syariah, khususnya BSI sebagai bank terbesar di Aceh dan di Indonesia pada umumnya dan bahaya pinjaman online,” papar Hery.
Akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan hidup masyarakat. Salah satu pemenuhan kebutuhan produk dan layanan keuangan dari level yang paling mendasar yaitu melalui kepemilikan rekening di bank.
Dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan yang signifikan dan berkelanjutan, OJK bersama Kementerian/Lembaga, Industri Jasa Keuangan, dan stakeholders terkait secara serentak di seluruh wilayah Indonesia selama bulan Oktober juga melangsungkan Bulan Inklusi Keuangan.
Pada Bulan Inklusi Keuangan ini akan dilaksanakan berbagai program seperti kampanye dan sosialisasi terkait inklusi keuangan serta berbagai penjualan produk/jasa keuangan berinsentif seperti diskon, bonus, reward, cashback dan promo khusus di bulan Oktober.