BSI Gelar Press Conference Paparan Hasil RUPS-LB Secara Virtual

Laporan: REDAKSI author photo

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) senilai Rp 5 triliun. Rencana ini telah direstui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), hal ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BSI, Gunawan Arif Hartoyo, dalam press conference paparan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dilangsungkan secara virtual, Jumat sore (23/09/2022).

Hasil RUPS-LB ini ada tiga agenda yang disetujui, yakni aksi korporasi rights issue, perubahan pengurus, dan perubahan anggaran dasar perseroan. "RUPS-LB menyetujui rencana penambahan modal melalui HMETD atau rights issue, jumlahnya sebanyak 6 miliar saham Seri B yang akan dilakukan di kuartal IV-2022," kata Gunawan.

Dalam RUPS-LB ini, perusahaan juga menyetujui pengunduran diri Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dari posisi Wakil Komisaris Utama. Perusahaan juga mengumumkan jajaran Komisaris baru, yang akan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK.

Perubahan anggaran dasar perusahaan juga disetujui, ada 21 perubahan termasuk penyesuaian situasi dan kondisi yang ada termasuk rights issue.

Berikut jajaran Komisaris dan Direksi BSI hasil RUPS-LB 

Komisaris 

Komisaris Utama: Adiwarman Azwar Karim

Komisaris Independen : Komaruddin Hidayat
Komisaris Independen: Mohamad Nasir

Komisaris Independen: M Arief Rosyid Hasan

Komisaris: Masduki Baidlowi

Komisaris: Imam Budi Sarjito

Komisaris: Sutanto

Komisaris: Suyanto

Komisaris: Nizar Ali

Direksi

Direktur Utama : Hery Gunardi

Wakil Direktur Utama : Bob Tyasika Ananta

Direktur Retail Banking: Ngatari

Direktur Teknologi Informasi: Achmad Syafii

Direktur Keuangan & Strategi: Ade Cahyo Nugroho

Direktur Penjualan & Distribusi : Anton Sukarna

Direktur Wholesale Transction Banking: Zaidan Novari

Direktur Treasury & International Banking: Moh Adib

Direktur Kepatuhan & SDM : Tribuana Tunggadewi

Direktur Manajemen Risiko: Tiwul Widyastuti
Share:
Komentar

Berita Terkini