ACEH BESAR - Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Besar Pilkada 2024 H. Musannif, SE SH - Ir. Sanusi Hasyim, MM tampil lebih unggul pada debat yang diselenggarakan KIP Aceh Besar pada Minggu, 11 November 2024 kemarin.
Masyarakat yang mengikuti jalannya debat Paslon Bupati-Wakil Bupati Aceh Besar di The Pade Hotel tersebut memberikan predikat unggul untuk Musannif-Sanusi yang tampil gemilang dan menjawab semua pertanyaan dengan tuntas serta tepat sasaran.
Baca Juga: Ini Visi Misi dan Ragam Konsep Pemikiran Paslon Cabup-Cawabup Aceh Besar, Pahami Baik-baik
Debat putaran pertama Paslon Bupati-Wakil Bupati Aceh Besar mengangkat tema "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat" dengan beberapa subtema, dan pertanyaannya disiapkan oleh lima panelis dari akademisi.
Diantara subtema yang dibahas dalam debat kemarin, yakni terkait penerapan syariat Islam, peningkatan kesehatan dan mutu pendidikan, dan optimalisasi sektor pertanian peternakan dan perikanan.
Adapun pertanyaan panelis yang terpilih bagiamana menunjukan keteladanan pemimpin yang berdasarkan syariat Islam, ancaman perubahan iklim/El Nino dan mitigasi dampaknya terhadap sektor pertanian Aceh Besar, dan sumber daya energi terbarukan.
Salah satu persoalan laten yang terus-menerus muncul dan dipastikan akan muncul setiap saat dalam 5 tahun kedepan adalah ketidaksediaan sumber energi listrik dalam jumlah yang cukup jangankan menjadi untuk mendukung industri dan perekonomian energi listrik ditengarai juga belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan kesejahteraan masyarakat.
Terkait hal itu pasangan Musannif-Sanusi menawarkan solusi cerdas. Ia mengatakan,"Kami ingin menjawab bahwa salah satu upaya supaya kita bisa efisiensi energi dalam infrastruktur dengan memasang panel surya atau sumber energi terbarukan lainnya untuk bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan, guna mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional,"
Baca Juga: DPR Apresiasi Kebijakan Penghapusan Utang bagi Nelayan, Petani, dan UMKM
Selain itu juga menggunakan teknologi hemat energi seperti lampu LED untuk penerangan jalan, bangunan dan fasilitas umum, serta pengelolaan energi otomatis di gedung-gedung pemerintahan atau gedung-gedung besar, membangun bangunan yang didesain untuk memaksimalkan ventilasi alami, pencahayaan alami dan isolasi untuk mengurangi konsumsi energi.
"Ini yang akan kami lakukan untuk melakukan efisiensi energi dalam infrastruktur," papar Musannif optimistis.
Selain menguasai persoalan enegi terbarukan dan strategi efesien energi di pemerintahan. Musannif juga menegaskan visi perjuangan perubahan yakni melahirkan pemimpin yang berakhlakul karimah dan sosok penyayang terhadap rakyatnya yang dikaitkan dengan syariat Islam, sebagaimana halnya pemimpin besar Islam Umar bin Khattab Ra.
"Dalam jawaban Pak Musannif terlihat beliau sangat memperhatikan akhlak dan perilaku pemimpin kedepan adalah mereka yang sayang kepada rakyatnya dan takut kepada Allah SWT, dan sebenarnya itulah subtansi penerapan syariat Islam dalam aspek moralitas pemimpin," kata Muhammad, warga Tanjong Seulamat.
"Jadi syariat Islam itu bukan sekadar memobilisasi ulama untuk kepentingan sesaat sebagai formalitas politik belaka, sementara kolusi, korupsi, dan nepotisme jalan terus," pungkasnya.
Pada sesi terakhir debat ditutup dengan saling bertanya antar sesama Paslon. Sesi ini merupakan yang paling ditunggu-tunggu karena pertanyaan yang diajukan akan mencerminkan kualitas paslon. Artinya kemampuan bertanya juga bagian dari daya pikir kritis.
Menurut pengamatan penonton debat, pada sesi bertanya sesama Paslon, Musannif lagi-lagi mengajukan pertanyaan sangat penting dan strategis yaitu bagaimana strategi Paslon meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), mengingatkan pada 2027 dana Otsus sudah berakhir. Lantas seperti apa mengatasi masalah fiskal APBK Aceh Besar. Ini pertanyaan sangat cerdas dan strategis.