𝘿π™ͺ𝙖 π™Žπ™ͺπ™§π™«π™šπ™žπ™‘π™–π™£π™¨ π˜Ύπ™€π™«π™žπ™™-19 Puskesmas Peulimbang, π™†π™šπ™—π™žπ™£π™œπ™ͺπ™£π™œπ™–π™£ π˜Όπ™Ÿπ™–π™  𝙒𝙖𝙧𝙩𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙅𝙋𝙉 𝙅π™ͺ𝙒π™₯𝙖 π™™π™ž π˜Ύπ™–π™›π™š

Laporan: Redaksi author photo

Bireuen - Temuan kasus penyaluran dana  Surveilans Covid-19  yang dilakukan oleh oknum Survelen Puskesmas Peulimbang  Kabupaten Bireuen  ikut serta teman sejawat membantu peminjam Rekening,  bermain agar supaya bisa menguasai anggaran dana jerih Covid-19 dan  penyalah gunaan wewenang memanipulasi data. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut penyelesaian.

Pada Hari Selasa ( 23/11) kemi wartawan JPN menerima pemberitahuan lewat via telpon selular dari saudara ZK yang mana ZK telah duduk dengan  Penanggung jawab Surveilans  Puskesmas Peulimbang di cafe CF jalan Medan - Banda Aceh Bireuen,dan memohon bantuan bagaimana caranya kami bisa bertemu dengan wartawan JPN  biar permasalahan jangan berlarut larut bisa selesai.

BACA : https://www.liputan23.com/2021/11/diduga-ktu-puskesmas-peulimbang-bireuen.html

Dan Rabu ( 24/11) Dua Surveilans menunggu di cafe BP Jalan Bireun - Takengon adapun wartawan JPN  sepakat mau menerima pertemuan dengan dua Surveilans tersebut Suryati Amd Keb dan Raudhatul Jannah Amd Keb, dengan wajah duka.

Mereka sangat menyesal dengan perbuatan mereka , awal cair dana Surveilans Covid-19 tidak bermasalah sama sekali, mekanismenya juga memakai rekening teman, kami pikir dibenarkan.

Serta Dinas Kesehatan setuju makanya kami serahkan rekening teman,  kami tidak terpikir telah berbuat kesalahan.

Kami memohon pada bapak wartawan jangan dilanjutkan berita kami , kami sangat takut, mohon berita di tutup , biaya tutup berita sanggup kami tanggung.  asal berita bisa di tutup tidak dilanjutkan pintanya.

Wartawan JPN  menjelaskan coba dana Surveilans Covid-19 diselesaikan dengan teman yang berhak terima asal tidak ada kegaduhan lagi antara sesama teman , baru kita lanjutkan bertanya pada PIMRED JPN mekanismenya tutup berita bagai mana caranya. Apakah bisa dihapus kami tidak janji , jelas awak JPN.

Dan pada Jumat (26/11) awak JPN Jumpa dengan Bidan Raudhatul Jannah Amd Keb menjelaskan, sebenarnya kita duduk di Kafe BP bukan keinginan kami, itu semua keinginan  bapak ZK, itu keinginan pak ZK berulang ibu Raudhatul Jannah Amd Keb jelaskan dengan tegas.

Mereka mintak  tolong saya !!!. keinginan dipertemukan dengan media yang menulis berita mereka jelas  pak ZK melalui telepon selulernya, Mereka berdua menyuruh saya menjumpai awak media JPN dgn memberi uang Rp.200 ribu rupiah, malah Raudhatul Jannah Amd Keb sudah menunggu duluan di cafe BP Jalan Takengon dan mereka yang membayar minuman pada petermuan tersebut, mana mungkin keinginan saya,  mereka mungkin mau menjebak saya, saya sangat kecewa jelas ZK .pada media JPN.(INY )

Share:
Komentar

Berita Terkini